Di awal tahun 2019, kami menghabiskan hari di tanggal satu Januari di Kota Kartasura atau yang lebih familier disebut Kota Solo.
Tujuan utama kami adalah berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta. Keraton yang didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744 ini sampai sekarang masih menjadi daya tarik wisata utama di Kota Solo. (Wikipedia)
Di dalam kompleks Keraton Surakarta ini selain berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Sunan dan rumah tangga istana, sebagian kompleks bangunan difungsikan sebagai museum. Yuuk ikuti cerita kami di Museum Keraton Surakarta...
Kami tiba di museum sekitar jam setengah satu siang. Langsung deh disambut oleh ibu-ibu setengah baya dengan membawa kamera DSLR yang agak memaksa kami untuk berfoto. Aku menolak permintaannya, tapi suamiku nggak tega dan meng-iya-kannya.
Aku dan Athiyah menuju loket pembayaran di sebelah kanan pintu masuk. Kami hanya membayar Rp 10 ribu per orang. Di depan loket ada counter yang menjual pernak-pernik dan souvenir khas Solo seperti blangkon, tas tangan dari bahan batik, kain batik, dompet batik, kipas, miniatur sepeda onthel, wayang kulit dan masih banyak lagi. Suami beli satu blangkon yang langsung dipakainya sebelum keliling museum.
![]() |
| counter souvenir |
Begitu memasuki area museum kami agak bingung mau kemana dulu. Mau jalan ke arah kanan atau ke kiri, maklum sebelumnya nggak cari informasi dulu tentang Museum Keraton Surakarta ini. Tapi kadang asyik juga lho kalo nggak cari info dulu, sensasinya pasti beda...hahaha
Sejenak kami menikmati suasana sekeliling. Karena hari terakhir liburan sekolah, pengunjung pun lumayan banyak. Yang pertama kali menarik perhatianku adalah pintu-pintu bercat biru yang tinggi menjulang. Aku jadi merasa kecil ketika berada di depan pintu itu.
Athiyah justru tertarik dengan dua patung prajurit kerajaan yang berada di sebelah kanan-kiri pintu.
Lalu pandanganku tertuju pada tiga foto dalam pigura di dinding sebelah kanan pintu masuk. Foto Presiden Soekarno diapit Wakil Presiden Adam Malik dan Paku Buwono XII. Di depannya terdapat 4 replika piagam yang meliputi Piagam Kedudukan Republik Indonesia, Maklumat Sunan Paku Buwono XII, Piagam Penetapan dan Amanat Seri Paduka Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Yogjakarta.
Sementara saya dan suami lagi asyik baca-baca berbagai hal terkait dengan Keraton Kasunanan Surakarta ini, ada sekelompok anak-anak didampingi oleh guide yang berpakaian beskap lengkap dengan blangkonnya. Kami pun akhirnya mengikuti kelompok ini tour keliling museum.
Athiyah terlihat masih belum tertarik dengan acara kunjungan ke museum kali ini. Dia asyik dengan dirinya. Aku pun nggak memaksanya untuk ikut keliling museum. Aku memantaunya dari jauh sambil melihat-lihat isi museum.
ADA APA SAJA DI MUSEUM KERATON SURAKARTA?
Ada banyak peninggalan bersejarah yang ada di museum ini, antara lain:1. Foto-foto para pemangku keraton kasunanan
2. Pernak-pernik keseharian keraton
3. Benda-benda yang pernah dipakai para keluarga keraton seperti meja kursi, kereta kerajaan
4. Berbagai hadiah dari raja-raja di Eropa
5. Seperangkat gamelan dan replika pertunjukan wayang kulit
6. Replika pusaka keraton
Semua peninggalan tertata dengan rapi, sebagian diletakkan dalam lemari kaca yang besar. Pencahayaan di dalam museum diatur agak redup, sehingga suasana magis begitu terasa.
Setelah selesai berkeliling, kami pun mengakhiri kunjungan kami dengan berfoto-foto.
![]() |
| Kakak jadi fotografernya, jadi nggak ikut kefoto deh |
![]() |
| welfie duluuu |
Baca ini : NIKMATI LIBURAN AKHIR TAHUN DI JAKARTA - BANDUNG
NASI LIWET BU WONGSO LEMU
Setelah mengelilingi Museum Keraton Surakarta, ternyata laper juga yaa, apalagi memang sudah waktunya jam makan siang. Googling deh kita cari kuliner khas Solo, dan pilihan jatuh pada Nasi Liwet Bu Wongso Lemu.
Depotnya sederhana, berada di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Banjarsari. Sampai disana sekitar jam 2 siang. Berdasarkan informasi dari si mbah google bukanya jam 4 sore tapi ternyata jam segitu juga sudah buka hanya saja lauknya belum lengkap.
Nasi liwet ini beda dengan dugaanku selama ini, aku kira nasi lembek yang di tim tapi ternyata nasi liwet itu semacam nasi gurih (nasi uduk) yang dilengkapi dengan sayur manisah, ayam suwir/ayam goreng potongan (sesuai selera), dan areh.
MENIKMATI MARKOBAR KOTABARAT
Tentu martabak yang satu ini sudah nggak asing lagi kan... Bisnis kuliner milik putra Presiden Jokowi, ayahnya Jan Ethes siapa lagi kalau bukan Mas Gibran Rakabuming Raka. Sudah lama pingin ngerasain martabak 8 rasa yang asli di Solo, baru kesampaian kali ini. Waktu nyampek sana jam tiga sore lebih dikit masih belum buka tapi pegawainya sudah siap-siap. Bukanya jam 4 sore. Kami pun diberi nomer antrian, dapat nomer 3. Karena masih agak lama, sambil menunggu kami pun sholat Ashar di Masjid KottaBarat.
Selesai sholat, martabak manis pun sudah siap dan tinggal ambil. Kami menikmati martabak manis 8 rasa ini di dalam mobil diiringi gerimis hujan.
Ekplore kota Solo memang menyenangkan. Sebelumnya kami juga sudah pernah mengunjungi kota ini yaitu saat berbelanja batik di House of Danar Hadi sekalian mengunjungi Museum Batik Damar Hadi yang berada di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 261 Sriwedari. Dilanjut dengan naik bus tingkat Werkudoro lalu menginap di Hotel Lampion.
Baca juga STAYCATION DI HOTEL NOVOTEL YOGJAKARTA
Sebenarnya saat itu aku pingin berkunjung ke Museum Colomadu, tapi waktunya sudah nggak nututi. Lain waktu semoga bisa terealisasi.
Kalau mau eksplore destinasi wisata dan kuliner di Kota Surakarta ini atau kota-kota lain di sekitarnya seperti di Semarang, Kudus, Jepara, Indramayu, Pati, Bojonegoro, Cirebon, Ngadirejo dan Losari nggak perlu bingung mau pakai travel apa. Coba aja lihat di https://www.traveloka.com/tiket-bus-travel/rama-sakti
Dijamin deh acara eksplore destinasi wisata di kota-kota ini bakalan nyaman, lancar dan menyenangkan. Mengapa? karena biro travel ini sudah berpengalaman selama 35 tahun di bidang transportasi pariwisata. Keselamatan dan kenyamanan penumpang yang diutamakan.
Yuuk, tunggu apa lagi...
Happy Traveling....
















murah ya masuknya 10 ribu, pintunya unik warna biru. Pas banget buat spot foto. Di solo juga enak buat wisata kuliner ya, jadi lapar liat kedai martabak
BalasHapusIya mba murah meriah...
HapusSaya masih pingin ke Solo lagi, masih banyak tempat wisata dan wisata kuliner yang belum dicoba
tahun 2014 aku ke museum ini mba siang-siang sepi banget, terus pas foto di kereta itu kirain gratis taunya suruh bayar wkwkwk apalagi pas foto sama prajurit kirain gratis taunya bayar juga seridonya :p kadang kasian juga sih mba sama ibu2 yang tukang foto kalau ga dibeli tuh foto buat apaan wkwkwk
BalasHapus3 kali ke Solo belum sempat nih berkunjung ke Markobar jadi penasaran pengen cobain
saya malah ngga tahu kalo foto di kereta dan foto sama prajurit itu harus bayar, soalnya kemarin itu bebas saja berfoto-foto. atau mungkin aturannya sudah berubah kali ya mba Herva
HapusMantap mba Markobarnya...